Jangan Tunggu Rugi! Kenali Masalah Tersembunyi Gudang di Area Jabodetabek

Tahukah anda bahwa ternyata sebagian besar gudang perusahaan yang ada di jabodetabek punya masalah ini??? Kami sempat melakukan kunjungan ke beberapa gudang yang ada di area jabodetabek dengan tujuan survey untuk keperluan jasa stock opname. Biasanya perusahaan yang membutuhkan jasa stock opname ini mereka punya permasalahan yang utama yaitu ingin mengetahui real stock di gudang mereka, ada juga yang ingin sekaligus merapikan gudang mereka.

NEWS

admin

12/15/20252 min read

Kami sempat melakukan kunjungan ke beberapa gudang yang ada di area jabodetabek dengan tujuan survey untuk keperluan jasa stock opname. Biasanya perusahaan yang membutuhkan jasa stock opname ini mereka punya permasalahan yang utama yaitu ingin mengetahui real stock di gudang mereka, ada juga yang ingin sekaligus merapikan gudang mereka.

Diantara permasalahan yang ada adalah

1. Masalah Inventory dan Data yang tidak valid

Akurasi Inventaris yang Rendah: Ketidaksesuaian antara jumlah stok fisik dengan catatan sistem masih menjadi kendala utama. Hal ini sering disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) atau kurangnya pembaruan data secara real-time.

Perencanaan Permintaan yang Buruk (Forecasting): Kesalahan dalam memprediksi permintaan dapat menyebabkan penumpukan stok berlebih (overstock) yang memakan biaya penyimpanan, atau kekurangan stok (stockout) yang mengecewakan pelanggan.

2. Efisiensi Operasional dan Tata Letak

Pemanfaatan Ruang yang Tidak Optimal: Tata letak gudang yang buruk menyebabkan penggunaan ruang vertikal dan horizontal yang tidak efisien, memperlambat proses pengambilan barang, dan meningkatkan biaya operasional.

Proses Pengambilan Barang (Picking) yang Lambat karena produk dan rak tidak termapping dengan sistematis: Proses picking dan packing dapat memakan hingga 56% biaya operasional gudang jika tidak dilakukan secara terorganisir.

3. Teknologi dan Sistem

Ketergantungan pada Sistem Manual: Masih banyak perusahaan yang menggunakan sistem berbasis kertas atau lembar kerja manual, yang menghambat kecepatan komunikasi dan meningkatkan risiko kesalahan.

Kurangnya Integrasi Sistem: Sistem yang terpisah-pisah (data silos) menyebabkan kurangnya visibilitas operasional secara menyeluruh.

4. Tenaga Kerja dan Keamanan

Kurangnya Tenaga Kerja Ahli: Industri pergudangan menghadapi tantangan dalam merekrut dan mempertahankan staf yang kompeten, terutama untuk tugas yang berulang dan fisik.

Keselamatan Kerja (K3): Mengabaikan standar keamanan dapat berakibat fatal bagi pekerja dan menyebabkan kerusakan inventaris atau peralatan

5. Tantangan Eksternal di Tahun 2025

Biaya Logistik yang Tinggi: Fluktuasi harga BBM dan biaya infrastruktur yang belum merata di Indonesia tetap menjadi beban signifikan bagi operasional gudang.

Tekanan E-commerce: Lonjakan permintaan e-commerce memaksa gudang untuk beroperasi lebih cepat dan lebih fleksibel terhadap fluktuasi musiman.

Kepatuhan Regulasi: Perubahan regulasi pemerintah terkait standar logistik nasional menuntut perusahaan untuk terus memperbarui prosedur operasional mereka

Sebenarnya segala permasalahan diatas dapat diatasi dengan menerapkan sistem yang benar, diantaranya adalah wms, sehingga dari inbound yaitu penerimaan barang, peletakan produk di rak, pergerakan barang, picking barang, sampai dengan outbound, packing dan stock opname dapat dilakukan secara rapi dan sistematis, sehingga akan didapatkan data yang akurat dan akuntable. Dan penerapan sistem ini harus dibarengi dengan SOP yang tegas dan displin dalam menarapkan sistem yang sudah direncanakan sebelumnya.